REGGAE
Heyy
readers..
Seiring berjalan nya waktu,berganti pula jenis jenis
music yang lagi booming sekarang ini. Salah satu music nya itu adalah reggae.
Oiya, sebelumnya aku mau nanya nih, kenapa sih orang suka dengerin lagu reggae
itu identik dengan orang yang santai, malas-malasan, gimbal or whatever you
say. Pernah denger orang bila, denger lagu reggae itu alay.. what dalam hati
aku bertanya tanya “why u said that”
ALAY atau akronim dari Anak Layangan. ngak jelas maknanya
apa, munculnya kapan, siapa yang pertamakali menemukan istilah itu dan
menunjukkan siapa. Namun, biasanya sebutan Alay ditujukan kepada seorang yang
taraf ekonominya rendah. Yang terepresentasikan dengan gaya hidup kampungan,
‘seadanya’ dan ‘memaksa’. Dan, sebutan ALAY banyak disematkan oleh seorang yang
memiliki taraf ekonomi yang tinggi dan bergaya hidup glamour. Itu pejelasan
teoritis istilah ALAY yang aku dapet.
Sebagian anak anak mulai dari kalangan SD sampai SMA sekarang
ini lagi booming jenis music yang satu ini, termasuk adik ku yang suka music
yang satu ini. Lantas apakah aku sendiri suka reggae?? Yah.. aku tak bisa
membohongi diri sendiri kalo aku menikmati music reggae. Actually, all kind of
music I love, dangdut,pop,rock etc. Menurut tulisan lain yang aku baca musik
reggae sendiri pada awalnya lahir dari jalanan Getho (perkampungan kaum
rastafaria) di Kingson ibu kota Jamaika. Inilah yang menyebabkan gaya rambut
gimbal menghiasi para musisi reggae awal dan lirik-lirik lagu reggae sarat
dengan muatan ajaran rastafari yakni kebebasan, perdamaian, dan keindahan alam.
Masuknya reggae sebagai salah satu unsur musik dunia yang juga mempengaruhi
banyak musisi dunia lainnya, otomatis mengakibatkan aliran musik satu ini
menjadi barang konsumsi publik dunia. Maka, gaya rambut gimbal atau dreadlock
serta lirik-lirik ‘rasta’ dalam lagunya pun menjadi konsumsi publik. Dalam kata
lain, dreadlock dan ajaran rasta telah menjadi produksi pop, menjadi budaya
pop, seiring berkembangnya musik reggae sebagai sebuah musik pop (King, Bays
& Foster: 2002 h. 13-77).
Reggae taak Selalu
Identik dengan Mariyuana, di
Indonesia, reggae hampir selalu diidentikkan dengan rasta atau mariyuana.
Padahal, reggae dan rasta sesungguhnya adalah dua hal yang berbeda. Meskipun
jika dilihat secara historis maupun filosofis, kedua hal ini memang memiliki
ikatan yang tak dapat dipisahkan satu sama lain. Sekali lagi kita tekankan
disini bahwa perkembangan musik reggae telah memisahkan diri dari ikatan
rastafarianisme. Hal ini dapat kita analisis dari content musik reggae
sendiri.
Ras mengungkapkan, tidak semua penggemar reggae
adalah penganut rasta, dan sebaliknya, tidak semua penganut rasta harus
menyenangi lagu reggae. Reggae diidentikkan dengan rasta karena Bob Marley,
pembawa genre musik tersebut ke dunia adalah seorang penganut rasta. Ras
menambahkan, salah satu bukti bahwa komunitas reggae di Indonesia sebagian
besar belum memahami ajaran rastafari adalah tidak adanya pemahaman terhadap
hal-hal mendasar dari filosofi itu (Kompasiana: 2012).
so readers, nikmati saja lagu dan musik yang kamu
suka, asalkan masih di garis yang benar. hidup reggae hehe
Komentar